Operasi hitung suatu bilangan pada dasarnya terdiri dari operasi penjumlahan (+), Pengurangan (-), Perkalian () dan pembagian ().
Bilangan bulat
merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan positif, negatif dan nol.
Untuk bilangan positif dapat dibaca sesuai dengan simbol yang ada,
seperti contohnya 5 (dibaca “Lima”). Tetapi untuk bilangan negatif ada
tambahan kata sebelum simbol angka tersebut, contoh -5 (dibaca “Negatif
lima”).
Operasi hitung bilangan bulat terdiri dari operasi:
1. Penjumlahan
2. Pengurangan
3. Perkalian
4. Pembagian
1. Penjumlahan
Operasi penjumlahan pada bilangan bulat tidaklah berbeda dengan
penjumlahan biasa yang sudah diketahui, untuk mempermudah pemahaman
lihat garis bilangan berikut :
Contoh :
a.
Karena :
b.
Karena :
c.
Karena :
2. Pengurangan
Operasi pengurangan pada bilangan bulat tidaklah berbeda dengan
pengurangan biasa yang sudah diketahui, untuk mempermudah pemahaman
lihat garis bilangan berikut :
Contoh :
a.
Karena :
b.
Karena :
c.
Karena :
3. Perkalian
Untuk operasi perkalian dalam bilangan bulat sama dengan operasi
perkalian biasa, hanya ada hal yang perlu diperhatikan, bahwa :
a. Jika bilangan positif dikalikan dengan bilangan positif maka hasilnya positif.
Contoh :
b. Jika bilangan positif dikalikan dengan bilangan negatif maka hasilnya negatif.
Contoh :
c. Jika bilangan negatif dikalikan dengan bilangan positif maka hasilnya negatif.
Contoh :
d. Jika bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif maka hasilnya positif.
Contoh :
4. Pembagian
Untuk operasi pembagian dalam bilangan bulat sama dengan operasi
pembagian biasa, hanya ada hal yang perlu diperhatikan, bahwa :
a. Jika bilangan positif dibagi dengan bilangan positif maka hasilnya positif.
Contoh :
b. Jika bilangan positif dibagi dengan bilangan negatif maka hasilnya negatif.
Contoh :
c. Jika bilangan negatif dibagi dengan bilangan positif maka hasilnya negatif.
Contoh :
d. Jika bilangan negatif dibagi dengan bilangan negatif maka hasilnya positif.
Contoh :
Operasi hitung berjajar
Pada operasi hitung berjajar ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sbb:
a. Bila ada tanda operasi hitung berjajar penjumlahan (+) dan
pengurangan/negatif (-), maka dapat diartikan bahwa operasi tersebut
adalah operasi pengurangan (-)
misal : artinya
b.
Bila ada tanda operasi hitung berjajar pengurangan/negatif (-) dan
penjumlahan (+), maka dapat diartikan bahwa operasi tersebut adalah
operasi pengurangan (-)
misal : artinya
c.
Bila ada tanda operasi hitung berjajar pengurangan/negatif (-) dan
pengurangan/negatif (-), maka dapat diartikan bahwa operasi tersebut
adalah operasi penjumlahan (+)
misal : artinya
Sifat operasi hitung bilangan bulat
1. Sifat Komutatif
Pada bilangan bulat terdapat sifat komutatif atau bisa dikatakan
pertukaran. sifat ini hanya berlaku pada operasi penjumlahan dan
perkalian.
Contoh :
, sama dengan
, sama dengan
2. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif dikenal juga dengan sifat pengelompokan. Sifat ini juga hanya berlaku pada operasi penjumlahan dan perkalian.
Secara umum sifat asosiatif dapat dinyatakan dalam :
untuk operasi penjumlahan
untuk operasi perkalian.
Contoh :
sama dengan
sama dengan
3. Sifat Distributif
Sifat distributif dalam bilangan bulat disebut juga sifat penyebaran.
Sifat distributif pada bilangan bulat ada dua yaitu :
a. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dengan bentuk umum (a + b) \times (a + c) = a \times (b + c)
Contoh :
(2 + 4) \times (2 + 6) = 2 \times (4 + 6)
karena pada (2 + 4) \times (2 + 6) terdapat angka 2 sebagai pengali
yang sama sehingga bisa di sederhanakan menjadi 2 \times (4 + 6)
b. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan dengan bentuk umum (a – b) \times (a – c) = a \times (b – c)
Contoh :
(9 – 5) \times (9 – 3) = 9 \times (5 – 3)
karena pada (9 – 5) \times (9 – 3) terdapat angka 9 sebagai pengali
yang sama sehingga bisa di sederhanakan menjadi 9 \times (5 – 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar