Minggu, 15 Oktober 2017

Senam Irama Penjas SD

Senam irama

Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah ganda, simpai, tongkat, bola, pita dan topi.
Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :

bola adalah salah satu contoh alat yang sering digunakan pada Senam Irama
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan dengan irama

kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan.Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu :
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan


Gerakan Dasar                                                                                 

1. Gerakan Langkah Kaki

a. Gerakan biasa
caranya
1. berdiri dengan sikap tegak
2. langkah kaki kiri dan kedua lengan di samping badan
3. melangkahkan kai kanan dan jatuhkan pada tumit
4. dilanjutkan melangkah dengan kaki kiri secara bergantian

b. Langkah Biasa
Caranya:
1. berdiri dengan sikap tegak
2. langkahkan kaki kanan di depan kaki kanan ke depan
3. langkahkan kaki kiri di depan kaki kanan dilanjutkan kedua kaki rapat

c. Langkah Keseimbangan
Caranya:
1. berdiri dengan sikap tegak
2. hitungan 1, malangkahkan kaki kiri kedepan
3. hitung 2, kaki kanan menyusul melangkah ke depan
4. sebelum kaki kanan (tumit masih terangkat) kaki mundur diikuti kaki kanan mundur rapat.

2. Gerakan Ayunan Lengan

a. Ayunan Satu Lengan

1. Ayunan satu lengan depan belakang
Caranya:
a. Tahap Persiapan
- berdiri tegak melangkah ke kiri
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan

b. Tahap Gerakan
- ayunkan tangan satu per satu ke belakang dan ke depan
- saat mengayun diikuti kedua lutut mengeper
- gerakan dilakukan 6 x 4 dihitung dengan irama 4/4 ketukan

c. Akhir Gerakan
- berdiri tegak, langkah kiri
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan.

2. Ayunan Satu Lengan dari Depan ke Samping
Caranya:
a. Tahap Persiapan
- berdiri tegak, langkah ke kiri
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan

b. Tahapan Gerakan
- ayunkan lengan satu per satu
- saat mengayunkan diikuti kedua lutut mengeper
- gerakan dilakukan 6 x 4 dihitung dengan irama 4/4 ketukan

c. Akhir Gerakan
- berdiri tegak
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan.

3. Ayunkan Satu Lengan ke Samping Bersamaan memindahkan Berat Badan
Caranya:
a. Tahap Persiapan
- berdiri tagak kedua kaki dibuka, kedua lengan terlentang
- pandangan kedepan

b. Tahap Gerakan
- mengayun lengan kanan dan kiri ke arah kiri dan kanan
- saat mengayun diikuti kedua lutut mengeper dan berat badan dipindahkan kekanan dan kiri
- gerakan di lakuakan 6 x 4 hitungan dengan irama 4/4 ketukan

c. Akhir Gerakan
- berdiri tegak
- kedua lengan terlentang
- pandangan ke depan. c. Akhir Gerakan
- berdiri tegak, langkah kiri
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan.

Latihan Pengbangan Tubuh Penjaskes SD

LATIHAN PENGEMBANGAN TUBUH
Stretching adalah latihan memperbaiki postur tubuh.
Stretching disebut juga  peregangan

Stretching sering dilakukan saat melakukan pemanasan
Tujuan pemanasan adalah  menaikan/meningkatkan suhu badan
Kegunaan melakukan pemanasan :
  • Menghindari kekakuan otot
  • Meningkatkan suhu badan
  • Menghindari cidera otot
Contoh latihan stretching sering dilakukan pada bagian :
  • Lengan
  • Pingang
  • Pungung


SENAM

Menurut sejarahnya senam atau Gymnastic berasal dari negara Yunani
Induk organisasi senam di Indonesia adalah PERSANI
PERANI dibentuk pada 14 juli 1963
PERSANI singkatan dari Perasatuan Senam Indonesia
Induk organisasi senam  International adalah FIG
FIG Singkatan dari Federation Internationale Gymnastique
Bintang senam dunia tahun 1976 adalah Nadia Comaneci  dari Rumania

Olahraga senam masuk Indonesia dibawa oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1912
Pada masa pemerintahan Jepang  di Indonesia  olahraga senam disebut Taiso

Senam Dasar adalah : Gerakan senam yang menekankan pada bagian anggota tubuh
Tujuan senam dasar adalah ;Melatih kekuatan, kelentukan,keseimbangan dan kecepatan.
Contoh geraka senam dasar antara lain :
  • Merangkak menerobos  teman yang berdiri kangkang
  • Berbagai macam lari : lari kedepan, lari mundur, lari bolak-balik
  • Lari mengangkat paha
  • Lari tumit menempel di pantat
  • Gerobak dorong


Senam Lantai.
Senam Lantai adalah : Gerakan senam yang memerlukan ketangkasan
Contoh geraka n senam lantai : Rol depan, rol belakang , hand stand, kop stand.
Contoh gerakan senam untuk melatih keseimbangan : Bentuk sikap kapal terbang , Hand stand,sikap lilin.



Senam Artistik
Senam Artistik adalah : senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik
Senam  artistik dilakukan untuk anak putra dan putri.
Senam artistik putra menggunakan  6  alat , diantaranya  :
  •  Lantai                       
  • Kuda – kuda pelana
  • Gelang – gelang
  • Kuda –kuda lompat
  • Palang sejajar
  • Palang tungal

Senam artisti putri menggunakan 4 alat, diantaranya :
  • Kuda –kuda lompat
  • Palang bertingkat
  • Balok keseimbangan
  • Lantai

Senam Kesegaran Jasmani

Pengertian Kesegaran Jasmani adalah : Kemampuan sesorang untuk melaksanakan tugas sehari – hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memeiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan yang lain.
Senam yang menggunakan atau diiringi musik disebut senam Irama
Yang termasuk senam irama adalah : SPI , SKJ  Senam Ayo Bersatu.

Membaca Nyaring Pelajaran Bahasa Indonesia SD

Materi Bahasa Indonesia SD Kelas II : Membaca Nyaring

Membaca nyaring merupakan kegiatan yang dilakukan dengan vokal yang keras dan jelas. Keras di sini dalam arti tidak sampai berteriak-teriak. Hal ini dimaksudkan supaya orang lain mengetahui apa yang kita baca. Dalam membaca nyaring harus memperhatikan intonasi, lafal dan jeda. Selain itu, harus bisa berekspresi sesuai isi teks yang dibaca.

Intonasi
Intonasi berarti ketepatan pengucapan bunyi bahasa. Dengan intonasi yang tepat, kamu bisa mengucapkan sebuah kalimat yang sama dengan intonasi yang berbeda.
Contoh:
Tian salah paham kepada bapak.
Tian salah paham kepada bapak?
Tian salah paham kepada bapak!

Lafal
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. Suatu kata dapat diucapkan secara berbeda-beda oleh beberapa orang atau kelompok orang, tergantung dari latar belakang mereka, tempat tinggal mereka, pendidikan mereka, dll. Setiap suku kata dilafalkan berdasarkan satuan suara (fon).

Jeda
Jeda adalah penghentian saat berbicara atau membaca. Jeda juga berhubungan dengan intonasi,
penggunaan intonasi yang baik dapat ditentukan pula oleh penjedaan kalimat yang tepat. Untuk kalimat panjang penempatan jeda dalam pengucapan menentukan ketersampaian pesan. Dengan jeda yang tepat pendengar dapat memahami pokok-pokok isi kalimat yang diungkapkan.
Penggunaan jeda yang tidak baik membuat kalimat terasa janggal dan tidak dapat dipahami. Dalam bahasa lisan, jeda ditandai dengan kesenyapan. Pada bahasa tulis jeda ditandai dengan spasi atau dilambangkan dengan garis miring [/], tanda koma [,], tanda titik koma [;], tanda titik dua [:], tanda hubung [-], atau tanda pisah [--]. Jeda juga dapat memengaruhi pengertian
atau makna kalimat. Perhatikan contoh di bawah ini.
Menurut pemeriksaan dokter Joko Susanto memang sakit
Kalimat ini dapat mengandung pengertian yang berbeda jika jedanya berubah. Misalnya,
a. Menurut pemeriksaan / dokter Joko Susanto / memang sakit.
    (yang sakit dokter Joko Susanto)
b. Menurut pemeriksaan dokter / Joko Susanto / memang sakit.
    (yang memeriksa dokter dan yang sakit ialah Joko Susanto)
c. Menurut pemeriksaan dokter Joko/ Susanto/ memang sakit.
    (yang memeriksa bernama dokter Joko, yang sakit Susanto)

Ekspresi
Ekspresi adalah cerminan sedang apa kondisi perasaan kita. Orang yang sedang bahagia akan terlihat bahwa wajahnya cerah, senyum selalu terkembang di bibirnya, terlihat raut gairah hidup dari mimiknya. Urat-urat wajah mengendur, bisa bikin awet muda katanya.
Sebaliknya orang yang sedang sedih bisa dilihat dari wajahnya yang kusut, bermuram, seperti tidak ada aura kehidupan terpancar dari wajahnya. 
Orang yang sedang marah, terlihat dari raut muka atau urat-urat muka dan tubuh yang menegang, tangan mengepal, gigi gemeletuk, hidung kembang kempis.
Orang yang banyak pikiran terlihat dari kelakuannya yang sering memegang kepalanya, serasa berat sepertinya, bahkan saking beratnya pikiran, kadang menjambak sendiri rambutnya. 
Orang yang sedang malu-malu terlihat dari senyum yang setengah-setengah, wajah agak memerah, cengar cengir sendiri!.

Menyimpulkan Isi Berita Bahasa Indonesia SD

RANGKUMAN
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS VI SD SEMESTER II

A. MENYIMPULKAN ISI BERITA
Berita dapat diartikan kabar, informasi atau laporan pers. Berita dapat disampaikan secara lisan ataupun tulisan. Berita yang disampaikan secara lisan dapat didapatkan melalui media televisi dan radio, sedangkan berita tertulis bisa didapat dari koran, majalah, buletin, dsb.
Menyimpulkan adalah mengambil inti dari suatu bacaan atau berita yang didengar.

Cara menyimpulkan berita :
a.    Simaklah berita dengan sungguh-sungguh
b.    Catatlah gagasan pokok dari berita
c.    Simpulkan gagasan pokok di atas

Gagasan pokok dapat kita ketahui setelah kita mendapatkan jawaban dari unsur-unsur berikut ini :
*      What (apa)
*      When (kapan)
*      Where (di mana)
*      Who (siapa)
*      Why (mengapa)
*      How (bagaimana)
Unsur diatas di kenal dengan sebutan  5W + 1H
  
B. MENYUSUN NASKAH PIDATO
Pidato atau orasi adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak.
Yang harus diperhatikan saat berpidato adalah :
-          Lafal (pengucapan kata atau kalimat), harus jelas
-          Intonasi ( tekanan dalam setiap kalimat), harus tepat. 
-          Sikap, harus sopan dan tidak kaku

Ada beberapa cara berpidato
1.     Pidato dengan membaca naskah
2.    Pidato tanpa naskah
3.    Pidato dengan membawa kerangka pidato dan mengembangkannya saat berpidato

Hal yang harus dilakukan sebelum menyusun kerangka pidato :
·         Menentukan tema
·         Mengetahui untuk siapa pidato itu akan disampaikan
·         Menentukan pokok-pokok apa saja yang akan disampaikan

Pokok-pokok yang disampaikan dalam pidato meliputi :
Ø  Pembukaan
Bagian pembukaan berisi kata pengantar atau salam pembuka.
Kata pengantar berisi tentang :
-          Khotbah
-          Sapaan kepada peserta dengan salam hormat
-          Memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan
-          Shalawat dan salam atas Rasulullah
Ø  Isi
Bagian isi berisi tentang hal-hal pokok yang akan disampaikan, dapat berupa informasi, alasan, hiburan, pengaruh dan pengetahuan.
Ø  Penutup
Bagian penutup berisi tentang :
-          Ucapan terima kasih atas segala perhatian
-          Ucapan maaf bila ada kesalahan kata dalam berpidato
-          Ucapan kalimat penutup
-          Salam penutup

C. MEMBACA INTENSIF TEKS
Membaca intensif adalah teknik membaca dengan sungguh-sungguh, detail, urut dan rinci untuk memahami isi bacaan. Membaca intensif dapat digunakan untuk menemukan makna tersirat (tersembunyi) maupun tersurat (tertulis) dalam suatu bacaan.

Makna tersirat adalah makna yang tersembunyi yang terdapat dalam wacana. Makna itu tidak secara nyata tertulis dalam wacana, namun makna tersirat dapat diketahui manakala sudah membaca wacana tersebbut dengan tuntas. Makna tersirat ini tidak akan dijumpai pada kalimat-kalimat yang terdapat dalam wacana. Makna secara otomatis akan diketahui bila kita sudah membaca wacana itu dengan cermat.

Membaca intensif juga dapat dilakukan untuk menemukan ide pokok atau tema suatu bacaan. Membaca intensif berfungsi untuk mengetahui lebih banyak tentang bacaan, misalnya tentang penulisnya atau permasalahan yang dibicarakan mulai dari awal sampai akhir.

D. MENGENAL DRAMA
a)    Menceritakan Isi Drama
Drama adalah lukisan kehidupan dan watak manusia melalui gerak dan dialog di atas pentas. Ada beberapa hal yang membentuk sebuah pertunjukan drama, yaitu :
1.     Naskah Drama
Naskah drama biasa disebut dengan skenario. Naskah drama berisi tentang tema, dialog, plot dan perwatakan tokoh.
2.    Pemain
Pemain perempuan dalam drama disebut aktris dan yang laki-laki disebut aktor.
3.    Tempat Pertunjukan
Tempat pertunjukan drama biasanya di panggung yang disebut dengan teater
4.    Penonton
Penonton adalah salah satu faktor pendukung dalam drama. Jika tidak ada penonton maka pertunjukan drama tidak akan berjalan dengan lancar

b)   Mengidentifikasi Unsur Drama
Berbagai unsur dalam drama adalah sebagai berikut :
1.     Tema
Tema merupakan sesuatu yang menjiwai cerita dalam drama. Tema menjadi dasar dalam bercerita. Jiwa atau ruh sebuah drama terletak di dalam tema. Tema yang sering dipakai dalam penulisan sebuah drama, misalnya masalah ketimpangan sosial, keagamaan, kemiskinan, perjuangan, percintaan, persahabatan, pendidikan, kesederhanaan, dan lain-lain. 
2.    Tokoh
Tokoh merupakan seseorang yang berperan dalam sebuah drama. Tokoh dalam sebuah drama masing-masing mempunyai sifat atau watak yang diungkap oleh penulis naskah.
3.    Sifat atau Watak (Karakter)
Ada tiga cara untuk mengetahui watak atau karakter tokoh, yaitu :
1)    Dari sikap dan perilaku tokoh tersebut
2)   Dari pembicaraan si tokoh dengan tokoh yang lain
3)   Dari cerita tokoh lain terhadap tokoh tersebut
Watak atau karakter tokoh dapat bermacam-macam, misalnya jujur, sabar, rajin, hormat, lucu, pemarah, penyayang, dll.
4.    Alur atau Plot
Alur adalah jalan cerita atau kronologi terjadinya peristiwa dalam cerita. Secara garis besar alur dibagi dua macam, yaitu :
1)    Alur maju
Alur maju adalah alur yang menceritakan peristiwa atau suatu kejadian secara urut dari awal sampai akhir
2)   Alur mundur (flash back)
Alur mundur adalah alur yang menceritakan peristiwa atau suatu kejadian yang dimulai dari akhir cerita kemudian kembali ke awal cerita
5.    Latar/setting
Latar atau setting segala keterangan mengenai waktu, tempat dan suasana cerita dalam drama tersebut. Latar terbagi atas :

1)    Latar Waktu
Latar waktu merupakan penjelasan tentang waktu terjadinya peristiwa, misalnya pagi, siang, senja, sore, malam, dll.
2)   Latar Tempat
Latar tempat merupakan penjelasan tentang tempat terjadinya peristiwa, misalnya di desa, kota, pelabuhan, hutan, sawah, sekolah, kelas, terminal, dll.
3)   Latar Suasana
Latar suasana meliputi bagaimana suasana saat peristiwa itu terjadi, misanlnya menggembirakan, menyedihkan, menyenangkan, mencekama, mengharukan, menakutkan, dll.
6.    Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh si penulis naskah drama. Pesan ini berupa nilai-nilai moral, hikmah dan nilai didik yang diharapkan para penikmat drama mampu menerima pesan moral tersebut.

Ada cara mudah untuk memahami isi sebuah drama, Yaitu :
Ø  Kenali tokoh-tokoh beserta perwatakannya
Ø  Pahami permasalahan yang muncul
Ø  Pahami jalan keluar yang dilakukan tokoh-tokoh dalam mengatasi permasalahan tersebut

E. MELAPORKAN ISI BUKU
Langkah penting yang perlu kita lakukan agar dapat melaporkan isi buku dengan baik adalah mencatat identitas buku. Identitas buku antara lain meliputi :
v  Judul buku
v  Nama pengarang
v  Jumlah halaman
v  Penerbit
v  Isi buku
Identitas buku di atas dapat kita gunakan sebagai acuan dalam melaporkan isi buku. Untuk itu, kita perlu merangkaikan identitas buku tersebut ke dalam beberapa kalimat yang jelas dan runtut sehingga mudah dipahami oleh orang lain.

F. MENULIS SURAT RESMI
Surat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu surat resmi dan surat tidak resmi. Kedua jenis  surat itu dapat dibedakan berdasarkan hal sebagai berikut :

Surat Resmi
Surat Tidak Resmi
Bentuk
Berbentuk standar
Baku
Ada beberapa bagian surat yang harus ada, seperti :
-          Kop surat (Untuk instansi)
-          Nomor surat
-          Stempel
Berbentuk bebas
Tidak baku
Sekehendak penulis surat (tidak memakai kop surat, nomor surat dan stempel)
Bahasa
Menggunakan ragam bahasa  baku, seperti, saya, kamu, saudara, memang, nanti
Dapat menggunakan bahasa tidak baku, seperti gue, lo, emang, ntar, dll
Isi
Bersifat kedinasan
Bersifat pribadi
Bagian-bagian Surat Resmi
1.   Kepala Surat
Bagian atas surat yang berisi keterangan tentang nama, alamat, kode pos dan nomor telepon suatu lembaga resmi pemerintah, kantor atau badan usaha.
2.  Tanggal Pembuatan Surat
Tanggal pembuatan surat ditulis di sebelah kanan sejajar dengan penulisan nomor surat.
3.  Nomor Surat
Nomor surat terdiri atar nomor surat, kode suatu lembaga resmi pemerintah atau badan usaha, bulan dan tahun pembuatan surat. Nomor surat sesuai dengan nomor urut pada agenda surat keluar resmi pemerintah atau badan usaha tersebut. 
4.  Lampiran
Di isi dengan angka yang menunjukkan jumlah lembar atau bendel yang dilampirkan dalam surat tersebut.
5.  Perihal Surat
Perihal surat resmi merupakan inti pokok dari surat resmi sehingga perihal surat resmi ditulis tebal atau diberi garis bawah
6.  Alamat Surat
Di tulis nama dan alamat lengkap orang atau pihak yang dituju dari surat tersebut
7.  Salam Pembuka
Salam pembuka diawali huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca koma dan ditulis di sebelah kiri
8.  Isi  Surat
Memuat isi pokok surat secara lengkap sesuai dengan perihal surat yang sudah ditulis di atas
9.  Salam Penutup
Salam penutup berisi harapan dan ucapan terima kasih
10.   Jabatan
Ditulis jabatan pengirim surat resmi

G. MEMBACA PUISI KARYA SENDIRI
Puisi merupakan karangan yang bentuknya terikat dan bahasanya padat. Jika diperhatikan bentuknya, puisi terikat bait, jumlah larik tiap bait, adanya sajak/persamaan bunyi, dan irama atau pertentangan bunyi. Saat membaca puisi, kita harus menggunakan ekspresi. Ekspresi adalah pengungkapan diri. Ekspresi bisa bermacam-macam, bisa ekspresi menangis saat sedih, ekspresi tertawa saat senang dan ekspresi bingung saat bingung.

Cara berekspresi yang tepat saat membaca puisi yaitu sebagai berikut :
a.    Pahamilah  isi puisi.
b.    Berdirilah dengan tenang
c.    Bacalah dengan ekspresi yang tepat